Green Building mungkin ketika kita mengartikan dalam bahasa indonesia yang berupa bangunan hijau. Arti yang sebenarnya green building tersebut yaitu sebuah konsep tentang merencanakan suatu bangunan yang ramah terhadap lingkungan.
Konsep serupa adalah natural building, yang biasanya pada skala yang lebih kecil dan cenderung untuk berfokus pada penggunaan material-material yang digunakan yaitu material-material yang tersedia secara lokal. Konsep ini ada untuk dapat memenuhi kebutuhan generasi-generasi berikutnya mulai dari sekarang.
Konsep green building ini berupa pemaksimalan fungsi bangunan dalam beberapa aspek, yaitu:
Life cycle assessment (Uji AMDAL)
Dalam melakukan suatu perencanaan bangunan seharusnya melakukan kajian AMDAL apakah dalam pengadaan bangunan tersebut dapat mempengaruhi lingkungan sekitar baik itu segi sosial, ekonomi ataupun alam sekitar. Karena jika itu memberikan pengaruh yang cukup besar maka bangunan tersebut sudah menyalahi konsep dasar dari green building.
Efisiensi Desain Struktur
Dasar dalam setiap proyek konstruksi bermula pada tahap konsep dan desain. dalam Tahap konsep, pada kenyataannya ini merupakan salah satu langkah utama dalam proyek yang memiliki dampak terbesar pada biaya dan kinerja proyek. Tujuan utama adalah merencanakan bangungan yang memiliki konsep green building adalah untuk meminimalkan dampak yang akan disebabkan dalam bangunan tersebut baik itu selama pelaksanaan dan selama penggunaan. Perencanaan bangunan gedung yang tidak efisien dalam struktur juga memberikan efek buruk terhadap lingkungan, yaitu pemakaian bahan bangunan yang sangat banyak sehingga terjadi pemborosan.
Efisiensi Energi
Green Building sering mencakup langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi – baik energi yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, seperti kondisi bangunan yang segi mudahnya angin dan sinar matahari yang mudah masuk kedalam bangunan.. Selain itu selain segi operasional, segi pelaksanaan juga harus diperhatikan. Studi LCI US Database Proyek bangunan yang menunjukkan dibangun dengan kayu akan menghasilkan energi pempuangan yang lebih rendah daripada bangunan gedung yang bahan bangunannya menggunakan dengan batu bata, beton atau baja.
Untuk mengurangi penggunaan energi operasi, penggunaan jendela yang se-efisiensi mungkin dan insulasi pada dinding, plafon atau tempat masuknya aliran udara ke dalam bangunan gedung. Strategi lain, desain bangunan surya pasif, sering dilaksanakan di rumah-rumah rendah energi. Penempatan jendela yang efektif (pencahayaan) dapat memberikan cahaya lebih alami dan mengurangi kebutuhan penerangan listrik di siang hari.
Efisiensi Air
Konsep green building juga memperhatikan mengenai penggunaan air. Sekarang, banyak konsep desain rumah yang mengabaikan tentang penggunaan air. Mostly, rumah-rumah mengandalkan penggunaan air tanah yang berasal dari sumur dangkal ataupun dalam tanpa memberikan maasukan tambahan air kepada tanah yang berakibat turunnya permukaan air tanah dan turunnya permukaan tanah permukaan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuat penyimpanan atau memberikan asupan air kepada tanah di lingkungan yang ada disekitarnya. Solusinya yaitu dengan membuat tandon air penadah hujan di bawah tanah atau membuat sumur resapan penadah air hujan. Sistem penadah hujan yang mana ketika air turun di atas bangunan gedung yang kemudian direkayasa sedemikian rupa sehingga direncanakan air akan berkumpul pada satu tempat dan dialirkan menuju sumur resapan untuk menghindari terjadinya penurunan permukaan air tanah.
Efisiensi Material
Berbicara mengenai bangunan maka akan menjurus kepada penggunaan material yang ada. Hal ini ada hubungannya dengan efisiensi dari desain struktur. Selain struktur, segi arsitektural juga diperhatikan seperti penggunaan dinding yang terlalu tebal, penggunaan material yang berat yang memberikan efek pada kekuatan struktur yang lebih dll. Sehingga semakin banyak material yang digunakan maka akan memberikan efek kepada pengeluaran dana, impact terhadap lingkungan, pengeluaran energi dalam konstruksi, dll.
Sekian dulu untuk postingan yang membahas mengenai green building semoga dapat memberikan inspirasi kepada semua orang. Adapun postingan berikutnya yang telah membahas tentang material green building
(Sumber : http://archiholic99danoes.blogspot.co.id/2011/11/bangunan-hijau-green-building.html)
CONTOH ARSITEKTUR HIJAU (Green Architecture)
![]() |
Tampak Depan Bangunan |
Fasad bangunan sebuah hunian yang berlokasi di wilayah Bintaro, Tangerang ini berhasil ‘mencuri’ perhatian orang saat melintas di depannya. Pasalnya, bagian dinding pada bangunan dua lantai bergaya modern itu ditutup oleh green wall ataupun tanaman rambat. Kemudian di sekelilingnya terdapat beragam jenis tanaman hijau yang menyejukkan mata.
Konsep desain tersebut ternyata merupakan keinginan pemilik yang kemudian dikerjakan oleh Arsitek Ryadi Rizal Barsjah dan Eko Sulistyo dari Desain RumahKoe. Arsitek menerapkan konsep new vernacular yang mengedepankan unsur lokal dan pendekatan ramah lingkungan.
Dari tampak muka terlihat seperti tiga massa bangunan yang disatukan. Satu massa bangunan utama berbentuk vernakuler dengan atap pelana yang berada di tengah, selanjutnya diapit oleh dua massa bangunan modern dengan atap datar di sisi kiri dan
di sisi kanan.

Antarmassa bangunan merupakan ruang terbuka dalam bentuk taman atau kolam ikan serta dinding-dinding tinggi yang ditutup dengan hijauan dari tanaman merambat ataupun green wall. Dengan komposisi ruang seperti ini, keberadaan ruang terbuka di antara ruang berfungsi sebagai “kantung udara” yang mendorong terjadinya pergerakan udara segar dan meneruskan cahaya alami masuk sampai ke sudut-sudut ruang terdalam sehingga terasa sehat dan nyaman.
Untuk menghindari efek panas matahari sore, bidang dinding yang menghadap ke arah Barat “dilapis” dengan vertical garden sehingga panas matahari yang tajam diredam oleh tanaman sebelum masuk ke dalam. Di lantai atas, ruangan di balik dinding tersebut merupakan kamar mandi yang melengkapi kamar tidur utama, yang juga berfungsi sebagai “penyangga” agar kamar tidur utama tidak bersinggungan langsung dengan dinding tersebut.

Penerapan desain ini tak hanya berhasil menyejukkan mata, tetapi juga mampu meredam panas serta mengalirkan udara dengan baik, sehingga rumah terasa lebih sejuk meskipun tanpa bantuan pendingin udara.
Foto : Ifran Nurdin
(Sumber : http://majalahasri.com/menyejukkan-rumah-lewat-green-wall-pada-fasad/)